Pupuk Hayati M-Bio Porasi

Agen & Distributor Pupuk Hayati M-BIO PORASI

TERBARU

Selasa, 04 Desember 2018

Desember 04, 2018

Cara Ternak Ikan Lele Supaya Cepat Besar

 cara ternak ikan lele supaya cepat besar
Selamat datang di situs kami! Kali ini akan kami bagikan Cara Ternak Ikan Lele Supaya Cepat Besar yang paling praktis dan mudah, bahkan bagi anda yang masih pemula dalam bidang peternakan ikan lele. Sebelum membahas poin utamanya, kenali dahulu beberapa kesalahan yang jangan sampai anda lakukan saat memberi pakan ikan lele. Berikut penjelasan singkatnya bisa dibaca dibawah ini:
  1. Management pakan yang tidak terkontrol. Jangan pernah memberi terlalu banyak pakan pada lele karena sisa pakan akan mengendap di dasar kolam dan menjadi racun. Yang nantinya akan menaikkan pH kolam karena bersifat amoniak.
  2. Populasi terlalu tinggi. Jika jumlah populasi terlalu tinggi banyak kasus ikan lele saling berebut makan dan pasti banyak lele yang tidak mendapat porsi makan yang sama, hal tsb menyebabkan pertumbuhan menjadi tidak seragam dan mengakibatkan lele menjadi kanibal. 
  3. Pemberian pakan pelet yang salah. Tahukan anda bahwa pelet nantinya akan mengembang dalam air? Banyak pembudidaya lele tidak mengetahui ini, karenanya banyak lele yang mati dengan keadaan perut mengembung. Pastikan anda menyemprotkan larutan Pupuk Mikrobiologis M-BIO dosis 3 ml dalam 200 ml air pada pelet sampai pelet terlihat lembab (jangan terlalu basah) kemudian fermentasi selama 24 jam supaya pelet dapat mengembang sempurna sebelum ditebar ke dalam kolam.
  4. Kualitas pakan yang buruk. Lele adalah ikan yang rakus, namun bukan berarti anda bisa sembarangan memberi pakan. Perhatikan kualitas pakan yang diberikan supaya lele dapat terhindar dari penyakit. 
  5. Terus-terusan memberi pakan jeroan. Pakan jeroan seperti usus ayam atau ikan, sangat baik untuk lele, selain harganya murah juga dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ikan. Namun pemberian yang terus menerus dapat menyebabkan lele terjangkit penyakit misalnya penyakit kuning.
  6. Memberi pakan saat hujan. Hujan dapat mengakibatkan suhu dan kondisi air didalam kolam menjadi tidak stabil. Beri pakan lele minimal 1 jam setelah hujan reda, tunggu keadaan dan suhu kolam kembali stabil. Air hujan dapat mengubah pH air 'pun keadaan kolam jadi tidak stabil, hal ini dapat mengakibatkan lele menjadi stress, mudah terkena penyakit dan/atau kematian. 
Demikian beberapa hal yang harus anda hindari dalam pemberian pakan lele, selanjutnya mari kita bahas mengenai poin utama dalam cara ternak ikan lele supaya cepat besar.

Cara Ternak Ikan Lele Supaya Cepat Besar 
Sekaligus Menurunkan Resiko Lele Terserang Penyakit
 cara ternak ikan lele supaya cepat besar
Diskon 10% Pupuk Hayati M-BIO isi 1 Liter

Memang benar, hal terpenting dalam ternak lele bukan hanya masalah pemberian pakan saja, namun juga jenis kolam, arus air, probiotik untuk ikan dan lain sebagainya. Beberapa hal yang patut dihindari sudah dijelaskan diatas, sedangkan cara ternak ikan lele supaya cepat besar yaitu dengan rutin mengaplikasikan Pupuk Mikrobiologis M-BIO yang mengandung mikroba baik yang dapat meningkatkan pertumbuhan pakan alami lele serta mengubah pakan lele jadi pakan yang lebih mudah dicerna sekaligus meningkatkan jumlah gizi & nutrisi dalam pakan, terbukti mampu menghasilkan antibiotik alami dan sebagai probiotik dan prebiotik untuk melancarkan sistem pencernaan lele.

Tidak hanya untuk meningkatkan bobot saja, menggunakan Pupuk Mikrobiologis M-BIO sudah teruji dapat menurunkan resiko ikan lele terserang penyakit dan menurunkan persentase kematian ikan lele. Simak cara pakai M-BIO dalam cara ternak ikan lele supaya cepat besar dibawah ini:
  • Untuk menjaga kesehatan kolam dan merangsang pertumbuhan plankton, kolam dikeringkan dahulu lalu tebarkan kotoran hewan (kotoran sapi, kambing, ayam atau kerbau) ke sekeliling kolam lalu semprot dengan larutan M-BIO sebanyak 7 tutup botol yang dicampur dengan 14 liter air secara merata. Diamkan selama 24 jam kemudian isi kolam dengan air. (pastikan kolam tidak kehujanan selama proses fermetasi, kolam boleh ditutup terpal untuk menghindari hujan).
  • Semprot pakan lele dengan larutan M-BIO 1 tutup botol (15 ml) / 1 liter air sampai pakan lele terlihat basah dan lembab, kemudian tutup dalam wadah untuk fermentasi, diamkan selama 24 jam, kemudian taburkan ke kolam.
  • Kumpulkan juga sisa-sisa makanan seperti ampas tahu, roti berjamur yang belum kadaluarsa dan sisa tanaman yang telah dicacah lalu masukkan ke dalam wadah / ember  kemudian masukkan larutan M-BIO dengan dosis 1 tutup botol (15 ml) / 1 liter air, lalu diaduk kemudian ditutup. Biarkan selama 24 jam, pakan siap ditebarkan ke kolam lele. (Note: Pemberian pakan lele perhari adalah konsentrasi 6% dari total bobot keseluruhan populasi lele. )
  • Untuk menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit serta meningkatkan pertumbuhan bobot lele, tuangkan M-BIO sebanyak 7 tutup botol ke dalam kolam setiap 6 hari sekali. 

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
cara ternak ikan lele supaya cepat besar | cara pemesanan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Ternak Ikan Lele Supaya Cepat Besar ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Telegram ID:
@mbioporasi
pemesanan pupuk hayati M-bio
Admin

Kamis, 13 September 2018

September 13, 2018

Cara Fermentasi Pupuk Kandang

 cara fermentasi pupuk kandang

Berikut ini panduan lengkap mengenai cara fermentasi pupuk kandang terbaik dan termudah untuk anda yang masih awam dalam pembuatan pupuk maupun pertanian, cocok juga untuk anda yang hobi berkebun skala rumahan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Kebanyakam petani masih awam dengan cara fermentasi pupuk kandang karena masih menerapkan pembuatan pupuk kandang cara tradisional, padahal nutrisi yang terkandung dalam pupuk kandang hasil fermentasi jauh lebih kaya dibanding pupuk kandang biasa (tanpa fermentasi). 

cara fermentasi pupuk kandang
isi 1 liter cukup untuk 1 ton bahan organik
Perbedaan pupuk organik hasil fermentasi (Porasi) dengan pupuk organik biasa (tanpa fermentasi) adalah kandungannya yang kaya akan mikroba. Cara fermentasi pupuk kandang membutuhkan pupuk hayati M-BIO sebagai aktivator; yaitu pupuk mikrobiologis yang berisi mikroba majemuk diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. Mikroba-mikroba tersebut dicampurkan ke dalam bahan-bahan organik dengan takaran yang tepat dan nantinya berkembang biak secara pesat selama proses fermentasi, menguraikan bahan-bahan organik yang ada, mengikat nitrogen, melarutkan fosfor serta kalium dan hidup dalam waktu yang singkat meninggalkan tubuh mati yang kaya akan nutrisi baik bagi tanaman, lebih banyak dibandingkan pupuk organik biasa.

Selain itu, pupuk organik hasil fermentasi menghasilkan kandungan gula, alkohol kualitas tinggi, asam amino dan mineral. Yang kesemuanya berfungsi sebagai nutrisi untuk memperbanyak mikroba alami yang ada dalam tanah, sehingga mikroba alami serta enzim tersebut nantinya akan menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah menghasilkan pupuk organik tambahan untuk diserap oleh tanaman serta memperbaiki sifat biologi tanah. Berikut ini cara fermentasi pupuk kandang kombinasi pupuk hayati / pupuk mikrobiologis M-BIO:
Bahan-bahan:
- Kotoran Hewan: 600 kg
- Tanah: 300 kg
- Rerumputan / tanaman sisa panen / dedaunan: 100 kg
- Dedak / Bekatul: 50kg
- Gula merah / gula putih: 1 kg
- Air: 50 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campurkan kotoran hewan, tanah & bahan-bahan organik lain yang sudah dicacah setengah kasar menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa dan pastikan suhu naik hingga 40-50° C untuk memastikan pupuk hayati M-Bio aktif bekerja. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali. 
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk kandang hasil fermentasi siap diaplikasikan.

Cara Penggunaan Pupuk Kandang hasil Fermentasi:
  • Pupuk Organik Padat hasil fermentasi bisa digunakan atau diaplikasikan sama seperti cara penggunaan pupuk organik lainnya, yaitu bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat atau setelah pengolahan tanah, kemudian dicampur dengan tanah secara merata. Untuk tanaman buah-buhan atau tanaman tahunan, Pupuk Organik diaplikasikan dengan cara dibenamkan di sekeliling tanaman. Sedangkan untuk tanaman dalam pot atau polybag dicampurkan dengan media tanam lainnya.
  • Takaran pupuk organik hasil fermetnasi berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman dalam pot / polybag, 1 sekop Pupuk Organik hasil fermentasi + 2 sekop media tanam (tanah / sekam / dll).
DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
cara fermentasi pupuk kandang dan cara pesan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Fermentasi Pupuk Kandang ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin

Selasa, 21 Agustus 2018

Agustus 21, 2018

Cara Membuat Pupuk NPK Organik Padat

 cara membuat pupuk NPK organik padat
Berikut ini cara membuat pupuk NPK organik padat yang dapat anda buat sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang mudah sekali ditemukan di rumah. Jangan takut mengujicobakan bahan-bahan organik yang ada di rumah untuk dijadikan pupuk organik buatan sendiri. Pastikan anda mengetahui unsur hara dominan yang dikandung dari bahan-bahan organik tersebut dan pahami betul cara membuat pupuk NPK Organik Padat yang benar supaya bahan organik tidak terbuang sia-sia karena proses pembuatan yang tidak benar. Dipostingan sebelumnya sudah ada penjelasan lengkap mengenai pembuatan pupuk NPK Organik Cair (Baca juga: Cara membuat NPK organik cair), berikut ini cara membuat pupuk NPK Organik Padat secara fermentasi anti gagal dibawah ini.

Cara Membuat Pupuk N (Nitrogen) Organik Padat
Bahan-bahan:
- Kotoran hewan: 5 kg
- Daun hijau / azolla: 4 kg
- Tanaman sisa panen / rerumputan: 6 kg
- Dedak / bekatul: 500 g (½ kg)
- Gula merah / gula putih: 1 sendok makan (15gr)
- Air kencing hewan / air kelapa / air: ½ liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air bersih / air kencing hewan / air kelapa di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran hewan & bahan-bahan organik lain yang sudah dicacah kasar menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk N (nitrogen) organik padat siap diaplikasikan.


Cara Membuat Pupuk P (fosfor) Organik Padat
Bahan-bahan:
- Buah-buahan: 3 kg
- Kotoran ayam / kambing / guano: 6 kg
- Batang & bonggol pisang: 6 kg
- Tanah humus berpasir: 500 g (½ kg)
- Gula merah / gula putih: 1 sendok makan (15gr)
- Air cucian beras: ½ liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air cucian beras di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran hewan & bahan-bahan organik lain yang sudah dicacah kasar menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk P (fosfor) Organik Padat siap diaplikasikan.


Cara Membuat Pupuk K (Kalium) Organik Padat
Bahan-bahan:
- Kulit buah-buahan: 7 kg
- Kotoran hewan / serbuk gergaji organik: 5 kg
- Seresah Daun / daun kering: 3 kg
- Abu bakaran kayu: 500 g (½ kg)
- Gula merah / gula putih: 1 sendok makan (15gr)
- Air: ½ liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran hewan & bahan-bahan organik lain yang sudah dicacah kasar menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk K (kalium) Organik padat siap diaplikasikan.


Cara Pengaplikasian Pupuk NPK Organik Padat
cara membuat pupuk NPK organik padat dengan m-bio porasi
1 liter cukup untuk 1 ton bahan organik

Pupuk NPK Organik Padat dapat dikombinasikan dengan takaran yang menyesuaikan dengan banyak sedikitnya tingkat kebutuhan nutrisi tanaman akan unsur hara N, P & K.

Untuk tanaman sayuran daun, jenis pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk organik dengan unsur hara N dominan, sedang tanaman berbuah / berumbi yang sudah memasuki vase berbunga dan berbuah lebih membutuhkan Pupuk organik padat dengan unsur hara P & K dan sedikit bahkan tidak diberi pupuk berunsur hara N yang sama sekali supaya tanaman dapat berfokus pada pembentukan bunga dan buah saja. Pastikan jenis tanaman yang anda tanam dan jenis nutrisi / unsur hara mana yang dibutuhkan sehingga pemberian pupuk NPK Organik padat dapat diserap secara optimal oleh tanaman. Berikut hal-hal penting yang perlu anda ingat dalam cara mengaplikasikan Pupuk NPK organik padat:
  • Untuk tanaman pohon, buatlah parit di sekeliling tajuk akar tanaman, tebarkan pupuk NPK Organik padat sebanyak 1 genggam dewasa atau disesuaikan tingkat kesuburan tanah dan jenis tanaman, kemudian tutup dengan tanah dan disiram air hingga cukup basah. Karena kebutuhan unsur hara akan semakin meningkat, dosis pupuk organik padat ini boleh diaplikasikan ulang setiap 4 - 6 bulan sekali dengan dosis yang semakin bertambah setiap tahunnya disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis tanaman.
  • Untuk tanaman dalam pot, dosisnya adalah 1 : 2 (pupuk organik padat : media tanam)
  • Untuk tanaman sayuran / musiman, pupuk NPK organik padat hasil fermentasi ini bisa digunakan atau diaplikasi sama seperti cara penggunaan pupuk organik lainnya, yaitu bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat atau setelah pengolahan tanah / membuat bedengan, kemudian dicampur dengan tanah secara merata. Takaran pupuk NPK organik padat hasil fermentasi berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah.
  • Supaya Pupuk NPK Organik Padat dapat bertahan lama dan tidak kehilangan unsur hara, simpanlah pupuk yang sudah matang di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan.

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan

cara membuat pupuk npk organik padat dan cara pesan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( cara membuat pupuk npk organik padat ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin

Jumat, 03 Agustus 2018

Agustus 03, 2018

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun

 cara membuat pupuk kompos dari daun
Selamat Datang :) Simak penjelasan lengkap mengenai cara membuat pupuk kompos dari daun anti GAGAL!! di halaman ini dan dapatkan pupuk organik kualitas premium buatan anda sendiri. Pupuk Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian. Proses pembuatan kompos sebenarnya meniru proses terbentuknya humus di alam. Dengan cara merekayasa kondisi lingkungan, Kompos dapat dipercepat proses pembuatannya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90 hari. Cukup Lama bukan???! Di halaman ini akan kami jelaskan cara membuat pupuk kompos dari daun yang lebih cepat (7-10 hari saja!!) dibanding pembuatan kompos biasa yaitu dengan cara Fermentasi.

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun secara Fermentasi
Simak cara membuat pupuk kompos dari daun secara fermentasi dibawah ini,
Bahan-bahan:
- Dedaunan: 10 kg
- Sampah rumah tangga organik: 1 kg
- Rerumputan / kotoran hewan: 3 kg
- Tanah humus / berpasir: 500 g (½ kg)
- Gula merah / gula putih: 1 sendok makan (15gr)
- Air: ½ liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml) [Baca: Tanggal Kadaluarsa M-BIO]

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran hewan & bahan-bahan organik lain yang sudah dicacah kasar menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk kompos dari daun siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian Pupuk Kompos dari Daun:
  • Buatlah parit di sekeliling tajuk akar tanaman, tebarkan pupuk kompos dari daun sebanyak 1 genggam dewasa atau disesuaikan tingkat kesuburan tanah dan jenis tanaman, kemudian tutup dengan tanah dan disiram air hingga cukup basah
  • Karena kebutuhan unsur hara akan semakin meningkat, dosis pupuk kompos dari daun boleh diaplikasikan ulang setiap 4 - 6 bulan sekali dengan ukuran yang semakin bertambah setiap tahunnya untuk tanaman kebun / pohon disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis tanaman.
  • Untuk tanaman dalam pot, dosis pupuk kompos dari daun adalah 1 : 2 (kompos : media tanam)

Apa itu Pupuk Hayati M-BIO dalam Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun?

Pupuk Hayati M-BIO adalah pupuk mikrobiologis yang berisi kultur campuran mikroba hidup menguntungkan bagi tanah dan tanaman diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. yang telah teruji mampu mengikat N, melarutkan P & K sehingga mampu mendekomposisi bahan organik lebih cepat dalam cara membuat pupuk kompos dari daun. Pupuk Hayati M-BIO juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh: Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk kompos dari daun yang dibuat secara fermentasi menggunakan Pupuk Hayati M-BIO selain mampu menyediakan nutrisi bagi tanaman, juga bekerja secara aktif dalam memperbaiki struktur fisika, kimia dan biologi tanah.
cara membuat pupuk kompos dari daun dengan mikroba majemuk dari pupuk hayati M-BIO
Deptan No. 258/Kpts/SR.310/B/07/2015
  1. Secara fisik, kompos dari daun fermentasi mampu meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Pupuk organik hasil fermentasi (PORASI) ini juga telah teruji dapat membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh bagi akar tanaman. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material pupuk dapat berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau tanah lempung berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid / keras. 
  2. Secara kimiawi, pupuk kompos dari daun yang difermentasi dengan pupuk hayati M-BIO bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya. Kapasitas tukar kation berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman. 
  3. Secara biologi, pupuk kompos dari daun adalah media yang baik bagi organisme tanah yang sudah ada secara alami dalam tanah juga mikroba dari pupuk hayati M-BIO untuk berkembang biak. Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman. 


DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan

cara membuat pupuk kompos dari daun sekaligus cara pesan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin

Kamis, 19 Juli 2018

Juli 19, 2018

Cara Menggunakan Pupuk Organik Cair

cara menggunakan pupuk orgnaik cair yang tepat untuk semua jenis tanaman
Berikut ini paduan lengkap mengenai cara menggunakan pupuk organik cair untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman anda. Perlu diingat bahwa pupuk organik cair yang akan dijelaskan di postingan kali ini merupakan jenis pupuk organik cair yang 100% organik, (simak postingan sebelumnya mengenai: Cara Membuat NPK Organik Cair) pupuk cair yang terbuat dari campuran pupuk anorganik (urea, dsb) tidak boleh diaplikasikan dengan cara yang sama karena memiliki kandungan kimia yang dapat merusak bila tidak diaplikasikan sesuai cara yang disarankan. Perlu diketahui juga bahwa mengaplikasikan pupuk organik cair bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara: disiramkan ke media tanam dan/atau disemprotkan langsung ke bagian daun. Disiramkan mempunyai tujuan selain diserap lewat akar juga untuk menghancurkan sisa pupuk anorganik dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur kembali. Disemprotkan mempunyai tujuan agar pupuk cepat masuk ke tanaman melalui lubang stomata pada daun sehingga cepat dipergunakan tanaman. Simak cara menggunakan pupuk organik cair yang benar dibawah ini:
  1. Aduk rata air dan pupuk organik cair yang sudah matang hingga tercampur rata.
  2. Waktu penyemprotan yang ideal adalah: pagi (06.00 - 09.00) atau sore (16.00 - 18.00). Jangan melakukan penyemprotan menjelang hujan atau saat matahari sedang terik atau 'pun malam hari saat tidak ada sinar matahari karena dapat menurunkan efisiensi penyerapan pupuk.
  3. Jika turun hujan 1 jam setelah penyemprotan selesai, maka penyemprotan tidak perlu diulang.
  4. Lakukan penyemprotan secara merata diarahkan ke permukaan daun bagian bawah (telapak daun, bukan punggung daun). Helaian daun yang menghadap ke bawah mempunyai stomata yang sangat banyak. Perlu diketahui bahwa unsur hara dapat masuk ke tanaman melalui stomata-stomata ini. jika bagian tanaman yang disemprot memiliki jumlah stomata yang banyak maka daya serap pupuk organik cair akan jauh lebih baik. 
  5. Bagian tanaman muda seperti tunas, daun muda atau pucuk tanaman memiliki respon paling besar terhadap serapan unsur hara. Dengan menyemprotkan pupuk cair ke bagian tanaman muda, secara tidak langsung kita telah membuat pupuk organik cair diserap lebih cepat oleh tanaman.
  6. Sifat pupuk organik cair yang mudah tercuci oleh air hujan dan teriknya sinar matahari membuat pengaplikasian pupuk ini harus dilakukan secara berkala. Pengaplikasian setidaknya dilakukan seminggu sekali pada saat kemarau dan 3 hari sekali pada saat musim hujan.
  7. Semprotkan juga Pupuk Hayati M-BIO setiap 10 hari sekali kebagian daun, batang, buah muda serta media tanam untuk meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap pupuk organik cair serta meningkatkan daya tahan bagian daun, batang & akar dari serangan hama / penyakit.

Manfaat Pupuk Hayati M-BIO dalam Cara Menggunakan Pupuk Organik cair

Petani yang menggunakan Pupuk Organik Cair untuk meningkatkan pertumbuhan tanamannya seringkali terganggu oleh masalah pertumbuhan hama yang tidak terkontrol, baik di bagian daun maupun pada media tanam. Kini, kami hadirkan Pupuk Hayati M-BIO yang berisi mikroba majemuk kualitas terbaik diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp.; juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh: Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk mikrobiologis / biofertilizer / pupuk hayati M-BIO adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang apabila diterapkan pada benih, permukaan tanaman atau tanah, akan mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman.

 cara menggunakan pupuk organik cair
Deptan No. 258/Kpts/SR.310/B/07/2015
Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dan berlebihan dapat membunuh mikroorganisme yang tadinya sudah ada secara alami dalam tanah. Karena itu, pada tanah-tanah yang sudah miskin mikroorganisme, pemberian pupuk hayati M-BIO merupakan salah satu cara terbaik dan penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati M-BIO tidak akan meninggalkan residu buruk pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Selain itu penggunaan pupuk hayati M-BIO telah teruji dapat meningkatkan humus tanah dan memperbaiki sifat fisika tanah (struktur dan tekstur tanah), sifat biologi (kandungan jasad renik/mikroorganisme dalam tanah), dan kimia tanah (nilai KTK tanah dan pH tanah), memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman. Berikut keunggulan lain yang mampu diberikan Pupuk Hayati M-BIO: 
  1. Meningkatkan pertumbuhan tanaman
  2. Meningkatkan efisiensi pemupukan yang berkelanjutan
  3. Meningkatkan hasil panen tanaman
  4. Mengandung hormon perangsang tumbuh dan asam amino yang penting untuk tanaman
  5. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama / penyakit

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan

 cara menggunakan pupuk organik cair - pesan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Menggunakan Pupuk Organik Cair ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin

Jumat, 06 Juli 2018

Juli 06, 2018

Cara Menggemukkan Sapi Secara Alami

cara menggemukkan sapi secara alami dengan pupuk mikrobiologis m-bio
Postingan kali ini akan kami jelaskan secara lengkap mengenai Cara Menggemukkan Sapi Secara Alami, caranya sangat mudah anda sendiri 'pun dapat melakukannya tanpa harus training terlebih dahulu. Semua peternak pasti menginginkan ternaknya sehat, gemuk dan berkualitas dengan modal dan bahan seminimal mungkin sehingga keuntungan lebih bisa didapat. Beberapa peternak mengalami kesulitan dalam menentukan pakan yang sesuai standar dan lengkap nutrisi, kasus yang sering ditemukan adalah ketidakcocokan pakan yang diberikan pada sapi. Cara menggemukkan sapi secara alami yang paling utama adalah memilih asupan pakan sapi. Carilah pakan sapi yang memiliki kandungan gizi yang cukup untuk kebutuhan sapi tersebut, pakan haruslah mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Serta pakan tersebut dalam keadaan baik dan tidak tercemar kotoran atau bibit penyakit yang akan merusak pakan tersebut. Untuk mencari pakan, untuk menghindari telur cacing carilah pakan sapi di siang hari atau sore hari. Berikut jenis pakan sapi yang mampu meningkatkan bobot sapi secara alami, 

Pakan Hijau Fermentasi
Pakan hijau sangat baik untuk sapi terutama sebagai cara menggemukkan sapi secara alami. Pakan hijau yang dapat diberikan yaitu jenis rumput, siratro, lamtoro, gamal, centro, jerami, dll. Pakan hijau merupakan pakan utama sapi namun jika anda menyisakan waktu lebih untuk membuat pakan hijau fermentasi nilai gizi serta vitamin yang terkandung pada pakan hijau tersebut dapat meningkat serta terbukti lebih mudah dicerna oleh sapi. Cara membuat pakan hijau fermentasi untuk sapi sangat mudah, simak caranya dibawah ini:
Bahan-bahan:
- Pakan Hijau: ± 30 kg
- Dedak / bekatul: 0,5 kg
- Air: 1 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO & air di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Taruh pakan hijau sapi yang sudah dicacah kasar di atas terpal, tebarkan dedak / bekatul diatasnya dan campur hingga merata supaya air dan M-Bio dapat meresap dengan baik nantinya.
  • Siramkan larutan M-BIO & air secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran pakan hijau, sampai kandungan air pada pakan hijau tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak ada air menetes, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Pakan hijau ditumpukkan merata di atas terpal atau dimasukkan ke dalam drum / wadah yang bisa ditutup rapat, kemudian tutup rapat supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Diamkan dalam tempat tertutup selama 24 jam. Setelah 24 Jam fermentasi, pakan hijau fermentasi siap diberikan pada sapi.

Pakan Konsentrat Fermentasi
Pakan konsentrat atau pakan penguat yaitu berupa pakan olahan seperti dedak padi yang telah dicampurkan bungkil kelapa, tepung tulang dan garam dapur. Pakan konsentrat ini 70% dedak, 30% bungkil kelapa, 0,5% tepung tulang dan 1% garam dapur, komposisi olahan tersebut harus sesuai jangan terlalu banyak salah satunya agar gizi seimbang untuk kebutuhan sapi tersebut. Untuk menfermentasi pakan konsentrat bisa dilakukan sama seperti menfermentasi pakan hijau.

Cara Pemberian Pakan untuk Sapi alami
Pakan untuk penggemukan sapi harus diatur agar penggemukan sapi alami tersebut mencapai target yang diharapkan. Pakan hijau fermentasi sebaiknya diberikan lebih banyak (sebagai makanan utama) daripada olahan konsentrat fermentasi. Waktu yang cocok dalam pemberian pakan yaitu pukul 8 pagi, 12 siang dan 5 sore, tiga kali dalam sehari merupakan standar pemberiaan pakan untuk ternak.

Air Minum Sapi
Cara menggemukkan sapi secara alami selanjutnya yaitu pemberian air minum untuk sapi. Untuk Sapi usia manapun berikan air minum yang dicampur dengan M-Bio dosis 1 tutup botol (15 ml) untuk 3 liter air.

Keunggulan Pupuk Mikrobiologis M-BIO 
dalam Cara Menggemukkan Sapi Secara Alami

 cara menggemukkan sapi secara alami
1 rigen isi 1 liter
Menjaga kesehatan: membantu memperbaiki sistem pencernaan sapi, meningkatkan daya tahan sapi terhadap serangan penyakit dan membantu meningkatkan bobot sapi secara alamiM-BIO merupakan Kultur campuran mikroorganisme yang bekerja aktif dalam menfermentasi pakan sapi serta diantaranya; Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp.

Fungsi utama bakteri Lactobacilus sp dalam pupuk mikrobiologis M-BIO adalah untuk merangsang respon kekebalan tubuh, memelihara flora usus yang baik dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Karenanya cara menggemukkan sapi secara alami dengan M-BIO mampu menyehatkan sekaligus meningkatkan bobot sapi secara alami. Berikut ini beberapa fungsi lain dari M-BIO untuk peternakan sapi adalah :
  1. Menurunkan FCR (Food Cost Ratio) juga menurunkan crude protein sampai 2 % tanpa menurunkan produksi
  2. Memberikan nilai efisiensi dalam pencernaan makanan, menyerap nutrisi lebih banyak dan efisien
  3. Meningkatkan nafsu makan sapi, membantu menguraikan struktur jaringan pakan yang sulit terurai, sehingga daging sapi lebih berisi serta rendah kolesterol.
  4. Mengendalikan bau kandang dan bakteri-bakteri patogen dengan cara menyemprot kandang sapi setiap hari dengan M-BIO (5-10 ml M-BIO dicampurkan dengan 1 liter air bersih kemudian ditutup dan dibiarkan kira-kira  1 jam, selanjutnya semprotkan secara merata di sekitar kandang setiap hari).

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
 cara menggemukkan sapi secara alami - pemesanan m-bio
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Menggemukkan Sapi Secara Alami ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin

Sabtu, 26 Mei 2018

Mei 26, 2018

Cara Merawat Pohon Jeruk agar Cepat Berbuah

cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah dengan pemangkasan dan pemupukan
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah. Hal paling penting dalam cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah adalah pemangkasan dan pemupukan. Pemangkasan sebaiknya dipotong menyerong ke dalam supaya bekas potongan tidak terkena hujan dan dilakukan pada masa tanam & masa perawatan setidaknya 1-3 kali dalam setahun. Hal ini perlu dilakukan saat pohon jeruk terserang penyakit atau hama; juga dilakukan untuk menghilangkan cabang pohon yang kering, sakit, ataupun tidak produktif. Jika ada cabang pohon yang sakit namun tidak segera di pangkas, dikhawatirkan penyakitnya akan menular kebagian pohon yang lain. Dalam pemangkasan 'pun, gunakan alat yang semestinya seperti gunting / gergaji yang dalam keadaan steril dan tidak kotor. Ranting yang sudah terpotong dapat dibakar atau dikubur didalam tanah. Perawatan kedua adalah pemupukan, pupuk terbaik untuk tanaman jeruk adalah pupuk organik, simak cara pemupukan yang tepat agar pohon jeruk cepat berbuah dibawah ini.

Cara Tepat Memupuk Pohon Jeruk Agar Cepat Berbuah
Salah satu hal penting dalam Cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah adalah dengan pemupukan, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memupuk pohon jeruk. 
1. Pupuk Dasar
Seperti yang telah diketahui, tanaman manapun pasti membutuhkan pupuk dasar yang dapat menunjang kebutuhan nutrisi / unsur hara untuk proses pertumbuhan. Karena pupuk yang akan digunakan adalah pupuk organik, anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan organik yang mudah ditemukan seperti kotoran hewan, rerumputan, tanaman sisa panen, buah-buahan, dll. Setelah bahan organik difermentasi, buatlah 3 lubang disekitar tajuk pohon dan masukkan sekitar 3 kg per lubang kemudian tutup kembali dengan tanah dan siram air. Pupuk dasar dibenamkan dalam lubang tajuk pohon setiap 4 - 6 bulan sekali dan tambah dosis pupuk dasar secara bertahap setiap tahunnya. Berikut ini cara membuat pupuk dasar pohon jeruk:
Bahan-bahan:
- Kotoran ternak (Sapi / kambing / ayam / dll): 10 kg
- Rerumputan / tanaman sisa panen / azolla: 5 kg
- Tanah kering / pasir: 500 g (½ kg)
- Gula merah / gula putih: 1 sendok makan (15gr)
- Air / air kelapa: ½ liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 tutup botol (15 ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air / air kelapa di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran hewan, dedaunan / rerumputan serta bahan organik lainnya yang sudah dicacah menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat / sprayer pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak ada air menetes, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali. 
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C supaya bakteri dalam Pupuk Hayati M-BIO tidak mati.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk dasar siap diaplikasikan.

2. Kocoran
Untuk mempercepat pertumbuhan, kocorkan larutan Pupuk hayati M-BIO dosis 1 tutup botol / 2 liter air ke lubang akar pohon jeruk. Di dalam pupuk hayati M-BIO terdapat kandungan hormon ZPT yang sangat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan pohon jeruk seperti Auksin, Sitokinin dan Geberelin yang bermanfaat untuk:
  • Merangsang proses pembentukan dan pertumbuhan akar.
  • Merangsang terbentuknya bunga dan buah.
  • Mampu memecah senyawa amilum untuk menghasilkan senyawa glukosa
  • Membantu memperbesar ukuran pada buah
  • Mencegah kerontokan bunga & buah.
  • Mencegah akar pohon jeruk terserang penyakit

3. Semprot untuk Perawatan
Untuk perawatan dan mencegah daun dan batang pohon jeruk terserang penyakit, semprot sekitar batang, daun dan buah muda setiap 10 hari sekali (atau 3x sebulan) dengan larutan Pupuk hayati M-BIO dosis 1 tutup botol / 2 liter air. Cara kerja pupuk hayati M-BIO dalam meningkatkan daya tahan pohon jeruk dari hama / penyakit adalah dengan meningkatkan perkembangbiakan bakteri bersifat baik dan menguntungkan untuk pohon jeruk sehingga bakteri penyebab hama / penyakit kekurangan makanan dan tempat hingga akhirnya mati. Karenanya dalam cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah, menyemprot pohon jeruk dan/atau kocoran secara teratur dapat mengoptimalkan pertumbuhan pohon jeruk dan meningkatkan kualitas serta kuantitas buah jeruk saat panen.

4. Pupuk Susulan
Khusus untuk pupuk susulan karena kandungan unsur haranya didominasi oleh unsur hara P & K, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan saat pohon jeruk sudah siap berbuah / usia berbuah.
Bahan-bahan:
- Sabut Kelapa / kulit buah-buahan / seresah daun: 3 kg
- Batang & Bonggol pisang / buah-buahan / : 1 kg
- Gula merah / gula putih: 75gr
- Air cucian beras: 4 liter
- Air bersih: 7 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 5 tutup botol (75ml)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, air, air cucian beras & gula di dalam ember cat / wadah yang bisa ditutup rapat hingga tercampur rata. 
  • Masukkan sabut kelapa dan bahan organik lain yang sudah dicacah ke dalam larutan dan aduk kembali hingga semua campuran bahan organik terendam dalam air, volume bahan organik setidaknya ⅓ dari volume keseluruhan, kemudian tutup rapat supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
  • Lakukan pengadukan larutan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu larutan siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian Pupuk Susulan:
  • Setiap satu liter pupuk buah jeruk ini harus dicampur dengan 5 - 10 liter air, bila dirasa terlalu pekat boleh ditambah air
  • Sebelum disemprotkan, saring dahulu larutan pupuk agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
  • Semprotkan sebagian (20%) pupuk susulan ini pada daun & batang pohon jeruk, sebagian lagi  (80%) kocorkan ke lubang akar pohon durian setiap 2 minggu sekali saat pohon jeruk sudah memasuki usia berbunga & berbuah.
  • Bahan organik yang tidak larut juga memiliki kandungan unsur hara yang kurang lebih sama, setelah dikeringkan bisa dibenamkan disekeliling tajuk pohon jeruk di hari selanjutnya.

Manfaat Pupuk Hayati M-BIO dalam Cara Merawat Pohon Jeruk agar Cepat Berbuah

 cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah
Deptan No. 258/Kpts/SR.310/B/07/2015
Pupuk Biofertilizer / Pupuk Hayati M-BIO adalah pupuk pelestari lingkungan yang berisi kultur campuran mikroba menguntungkan dalam cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. yang telah teruji mampu mengikat N, melarutkan P & K dalam bahan organik menjadi pupuk organik yang kaya unsur hara P & K serta unsur hara mikro yang berasal dari bahan organik mentahnya. Juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh: Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Berikut ini keunggulan Pupuk Hayati M-BIO dalam cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah lainnya:
  1. Mendekomposisi bahan organik secara fermentasi dan hasil pupuk organiknya lebih mudah diserap oleh pohon jeruk.
  2. Meningkatkan dan mengoptimalkan pertumbuhan pohon jeruk
  3. Meningkatkan efisiensi pemupukan yang berkelanjutan
  4. Meningkatkan hasil panen buah jeruk dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik
  5. Mengandung hormon perangsang tumbuh dan asam amino yang penting untuk pohon jeruk
  6. Menyuburkan dan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah disekitar pohon jeruk
  7. Meningkatkan daya tahan pohon jeruk terhadap hama / penyakit.

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
 cara merawat pohon jeruk agar cepat berbuah dengan pupuk hayati m-bio
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Merawat Pohon Jeruk agar Cepat Berbuah ))*

pemesanan pupuk hayati M-bio Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Admin